Gelar Karya P5 PPRA MAN 2 Tuban Aksi Memadukan Religius, Nasionalis, dan Kearifan Lokal
Gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alaamiin (P5 PPRA?) diadakan hari ini oleh MAN 2 Tuban. Dengan mengusung tema “Bangun Jiwa Raga Bereligi Berbudaya Nasionalis Kreatif Inovatif menjadi Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alaamiin”. Unjuk karya dilaksanakan hari Kamis, 21 Desember 2023 di Hall MAN 2 Tuban. Dihadiri oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Pendma) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Umi Kulsum, M.Pd.I. beliau hadir bersama dengan pengawas madrasah tingkat MA; Hj. Ulfah Hayati M.Ag, Suwarno, M.Pd. dan Ali Musyafak, M.Pd.I.
Kegiatan diawali dengan menampilkan senam P5 PPRA oleh siswa kelas X. Terdapat 10 tim yang unjuk senam yang gerakannya diciptakan oleh mereka sendiri. Mereka telah berproses berkolaborasi bergotong royong dengan teman dalam tim masing-masing. Menariknya, gerakan-gerakan yang ditampilkan dengan iringan musik yang telah mereka pilih. Didampingi oleh fasilitator dan wali kelas masing-masing mereka antusias dalam menampilkan yang terbaik.
Dalam sambutannya, kepala MAN 2 Tuban, Drs. Tasmo, S.Pd. mengungkapkan tujuan dari kegiatan ini di hadapan seluruh tamu undangan yang hadir. “Kegiatan gelar karya ini berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan program kurikulum merdeka yakni P5 PPRA, sehingga dengan kegiatan ini tujuannya adalah menanamkan nilai religiusitas nasionalis pada anak didik kita yang telah mengenyam materi selama 1 semester,” ungkap pria Flamboyan ini. Dalam pidatonya, ia melanjutkan bahwa materi yang disampaikan di sini adalah hasil karya siswa MAN 2 Tuban, bukan hanya gelar karya P5 PPRA, namun juga terdapat pertunjukkan ludruk dan bazar.
Dalam kesempatan pagi tadi, ia mengucapkan terima kasih kepada ibu Kasi Pendma dan para tamu undangan lainnya serta kerja sama dari semua pihak yang sudah menyukseskan kegiatan ini.
Kasi Pendma Kemenag Kabupaten Tuban, Umi Kulsum juga memberikan motivasi kepada tenaga pendidik dan kependidikan serta seluruh siswa MAN 2 Tuban. Ia menjelaskan terkait dengan karakter yang harus melekat pada siswa madrasah.
“Di sini saya akan menjelaskan terkait dengan 6 karakter yang harus melekat pada kepribadian anak kita dalam rangka mewujudkan karakter anak menjadi karakter Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil alaamiin adalah yang pertama adalah beriman, bertaqwa, dan berakhlakul karimah,” jelas wanita penuh ide ini. “Sepintar apapun anak kita kalau tak mempunyai ketaqwaan, keimanan, dan akhlakul karimah nanti itu akan berbahaya, lebih-lebih anak kita sekolah di madrasah,” lanjutnya.
“yang kedua, berkebhinekaan global artinya anak-anak kita harus kita bekali untuk memiliki pikiran moderat tidak terlalu ekstrim kanan ataupun kiri kalau nanti terjun di masyarakat harus bisa bergaul dengan siapapun, harus memainkan kecerdasan sosialnya,”
“Ketiga adalah mandiri sebagaimana tagline Kementerian Agama yakni madrasah mandiri berprestasi, alhamdulillah untuk MAN 2 ada jurusan keterampilan kemudian ada prodistik saya yakin anak-anak setelah lulus MAN 2 nanti bisa berdikari tidak menjadi beban ketika berada di tengah masyarakat.” Jelas Kasi Pendma penuh semangat.
“Keempat gotong royong saat ini telah dipraktikan dengan unjuk karya, bagaimana anak-anak bisa bekerja sama bergotong royong, semoga nanti bisa dipraktikan di masyarakat, kemudian selanjutnya bernalar kritis bisa memberikan masukan yang sifatnya membangun tidak hanya sekedar menuntut yang baik-baik saja namun juga mencari solusi dan yang terakhir adalah kreatif dengan adanya unjuk karya ini kita akan memberikan satu uji coba kepada anak-anak kita sejauh mana bisa berkreasi sesuai dengan potensi.
Ia menegaskan agar 6 karakter yang ia jelaskan harus dimiliki oleh siswa MAN 2 Tuban. “Saya mohon untuk tenaga pendidik dan kependidikan, 6 karakter harus ada dan melekat di anak-anak kita sehingga kita mempunyai pelajar yang rahmatan lil alamin,” tutupnya.
Acara dibuka ditandai dengan pemotongan pita simbolis oleh ibu Kasi Pendma Kemenag Kab. Tuban, dilanjutkan dengan berkeliling bazar, mencicipi hasil masakan siswa, melihat karya-karya siswa di setiap stan, dan menikmati pertunjukkan ludruk yang menampilkan cerita-cerita rakyat di Nusantara.
Di luar ekspektasi, siswa-siswa MAN 2 Tuban ternyata mampu mengkombinasikan usaha kerasnya dalam latihan untuk pentas ludruk dan kerja sama mempersiapkan properti ludruk mampu menampilkan sebuah pertunjukan yang luar biasa. Selain itu, dalam waktu yang sama mereka juga mampu mempersiapkan pentas ini. Tidak bisa dinafikan, ini merupakan sebuah tantangan yang telah diselesaikan dengan baik oleh mereka. Adanya bazar ini mampu memberikan mereka sebuah praktik bermakna dalam berwirausaha agar di tengah masyarakat nanti mereka mempunyai skill dalam hal tersebut. Kreativitas mereka dalam membuat promosi kegiatan sangat menarik dan memikat para pembacanya.
Lilik Dwi Susanto selaku Wakil Kepala Bidang Akademik menyampaikan bahwa gelar karya yang digelar merupakan aksi nyata pembelajaran mapel P5 PPRA, Seni Budaya, dan PKWU. “Giat gelar karya siswa ini sebagai implementasi sekaligus aksi nyata pembelajaran mata pelajaran P5 PPRA, Seni Budaya, Prakarya & Wirausaha (PKWU), serta penanaman nilai regilius, nasionalis, kearifan lokal, menghargai perbedaan dalam bingkai Negara Kasatuan Republik Indonesia yang Berbhineka Tunggal Ika,” Ujar pria yang memiliki hobbi olahraga voli itu.
“Selain itu juga menanamkan rasa cinta terhadap MAN 2 Tuban dan upaya pelestarian seni tradisional asli Jawa Timur, yakni Ludruk yang sudah mulai hilang terutama di kalangan siswa/remaja,” lanjutnya. Ia juga menjabarkan bahwa giat gelar karya tadi sebagai upaya back up MAN 2 Tuban dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin,”
“Timun Mas dan Butho Ijo” menjadi pembuka pertunjukkan ludruk yang disaksikan oleh seluruh pejabat undangan. Cerita-cerita tradisional seperti Roro Jonggrang, Malin Kundang, Prawan Deso, Sogol Pendekar Sumur Gemuling merupakan contoh dari cerita yang dimainkan dalam pentas ludruk tadi.